Posted by : Prince of Wales 19 Feb 2015



Hoyaaa Hoyaaaa
Moshi - moshi minna, hisashiburi deshouuu...

udah lama ya mimin gk apdet lagi, yah admin satunya lagi ke Jepang, terus yang satu lagi lagi sibuk skripshit , Gomeen yaa

Kali ini mimin akan menceritakan tentang salah satu kegelapan sejarah Jepang, yaitu kamp konsentrasi Unit 731.

1....2.....3......ceritaaaa dimulai.



Pada saat perang dunia kedua, para petinggi Jepang terkesima ketika Jerman menggunakan gas Chlorin pada pasukan sekutu dan menimbulkan korban yang tinggi, mencapai 15.000 orang. Jepang lalu mengutus Shiro Ishii dengan unit "Togo" nya untuk membuat sebuah fasilitas penelitian untuk meneliti efek senjata kimia pada manusia dan menamainya Unit 731.

Shiro Ishii



Ada yg kenal Shiro Ishii?
dia adalah pemimpin Unit 731 men, salah satu Jenderal angkatan darat yang merupakan chief of medication dalam angkatan darat Jepang. Dia ditunjuk sebagai kepala Laboratorium Pencegahan Penyakit Menular Tentara Jepang dan dengan kemauannya membentuk sebuah tim yang dia beri nama unit Togo.

Unit Togo inilah yang kemudian menjalankan unit 731 dibawah pimpinan Shiro Ishii

Unit 731


Unit 731 didirikan di Pingfang, Cina pada musim gugur 1935 dengan tujuan Penelitian Pencegahan Penyakit Menular dibawahi oleh tentara Kwantung, yang sebenarnya memiliki maksud dan tujuan terselubung selain itu... welll : Penyiksaan Manusia

Untuk menutupi penelitian terselubung fasilitas ini, maka kepada publik mereka menyebutnya sebagai fasilitas pemotongan kayu dengan nama proyek "Maruta (丸太)"  yang artinya "Kayu" namun sebenarnya merupakan nama untuk proyek eksperimen kepada tubuh manusia, yang akhirnya populer sebutan "Berapa kayu yang tumbang?" di kalangan peneliti disana untuk menanyakan "Berapa orang yang mati?" pada hari itu.

Penyiksaan

Penyiksaan yang dilakukan di fasilitas ini sangatlah tidak manusiawi, dengan tujuan mempelajari berbagai hal mematikan yang diterapkan pada tubuh manusia dan melihat hasilnya dan pengaruhnya pada tubuh manusia. Berbagai tawanan perang, kebanyakan yang ditangkap di Cina sebagai tawanan perang di bawa ke fasilitas ini untuk dijadikan "kelinci percobaan" , tes subjek meliputi berbagai kebangsaan, diantaranya Cina (paling banyak), rusia, orang - orang asia tenggara, orang eropa (tentara sekutu yang tertangkap) dan orang dari daerah jajahan Jepang di asia pasifik. Lingkup korban juga diperluas untuk memberi pengetahuan luas dari populasi manusa, dari penjahat, politisi, bandit, pemuda, orang tua, bayi, hingga wanita hamil.

Vivisection (Pembedahan tanpa pembiusan)

Pembedahan tanpa dibius sangatlah dilarang pada masa itu karena sebagai bagian dari kode etik kedokteran, dan Unit 731 pada masa itu menggunakan tes subjek manusia untuk mengetahui efek - efek penyakit pada tubuh manusia dengan melaksanakan pembedahan secara langsung tanpa dibius sesaat setelah tes subjek itu di tulari oleh penyakit - penyakit tertentu. 




Jadi tes subjek di tulari penyakit menular dan langsung dibedah tanpa dibius dalam keadaan hidup dengan alasan kalau sudah mati nanti takut pembusukan mempengaruhi hasil dari pembedahan. --"


Selain itu dilaksanakan pula pemotongan tangan dan kaki untuk mengetahui pengaruh kehabisan darah pada manusia,tangan dan kaki yang dipotong itu kadang-kadang di sambung lagi di posisi yang berlawanan (tangan kanan disambung ke kiri, tangan kiri disambung ke kanan)  untuk dipelajari efeknya.

Ada yang tangannya di bekukan dan dipotong, ada yang dibekukan dan dicairkan lagi untuk mempelajari efek dari Ganrene (kondisi dimana sel tubuh mengalami kematian bersamaan) dan pembusukan.

Penularan Penyakit

Penyiksaan ini agak menjijikan sebenarnya, dimana tahanan ditulari penyakit menular lewat suntikan (para eksekutor bilangnya itu vaksinasi supaya mau disuntik) dan dilihat pengaruhnnya , apa yang terjadi pada tubuh manusia pada penyakit yang tidak di obati. Tahanan ditulari sifilis, disentri, dan penyakit kelamin Gonorrhea. Kadang nih, subjek penelitian di perkosa bergantian oleh para penjaga :v

Tes Senjata

Nah buat ini agak serem gays, para tahanan dijadikan subjek tes senjata, kaya granad yang baru dikembangkan di tes pada para tahanan ini untuk melihat efek ledakannya, diberbagai posisi dan jarak lemparan. Pengetesan senjata flame-thrower, efek apinya, jarak semburannya yang efektif untuk membakar manusia. Para tahanan juga diiket untuk dites pada efek ledakan bom kimia, bom pelepas virus dan bom ledak. wew ._.

Tahanan yg akan dites Bom

Tes - Tes yang penting lainnya

Tidak berhenti disitu, orang Jepang yang dikenal kreatif juga sangat kreatif dalam hal penyiksaan, berbagai hal diteliti pada tahanan, diantaranya tahanan gk dikasih makan dan minum sampe mati untuk mengetahui lama tubuh manusia bertahan tanpa nutrisi dan air, tahanan ditaro di ruangan dengan tekanan tinggi sampe mejret, eksperimen yang mengaitkan antara temperatur, pembakaran, dan ketahanan tubuh (intinya manusia dipanggang), ditaro di kursi lalu diputar hingga mati untuk mempelajari efek putaran pada tubuh manusia.

Dilist ajah:
Tawanan di
- Disuntik darah hewan untuk mengetahui efek penyatuan darah
- Diekspos radiasi tingkat tinggi hingga mati
- Digas berbagai macam gas hingga mati
- Disuntik dengan air laut
- Dibakar hidup - hidup
- Dikubur hidup - hidup




Ini Bekas Gedung Penggasan, buat nge Gas orang

Produksi Senjata Biologis

Salah satu produk yang dihasilkan dari percobaan mengerikan unit 731 adalah eng ing eng.... Senjata Biologis yang dikemas dalam bentuk bom dengan cara menginfeksi virus mematikan kepada para tawanan dan setelah terjangkit petugas mengambil sampel baju, makanan, isi perut dan darah dari tahanan yang sakit dan dimuat dalam bom untuk kemudian dijatuhkan ke wilayah Cina yang belum di kuasai Jepang , sadis.

Entah ini diapain

Jumlah Korban

Jumlah korban sangat sulit dihitung karena unit 731 langsung membuang ataupun membakar para korban setelah mereka mati, bahkan kadang sampe ditumpuk kaya karung tentara sekutu memperkirakan 3000 - 12000 orang tewas dalam pengoperasiannya.

dah kaya kurban --"

Kubur langsung

Hikmahnya

"Every cloud has silver lining" sebuah pribahasa dalam bahasa inggris yang artinya, setiap kejadian ada hikmahnya, peristiwa penyiksaan yang menewaskan ribuan orang itu tidak selamanya meninggalkan kegelapan dan penderitaan. Well, percaya atau nggak ternyata dibalik itu semua ada manfaatnya gays, apa itu?.

Jadi gini, sebelum perang mulai, dunia kedokteran pada masa itu masih minim pengetahuan tentang tubuh manusia, banyak yg gk tau kalo misalnya apa yang terjadi pada tubuh jika manusia diekspos radiasi tingkat tinggi, apa yang terjadi ketika manusia dibekukan, berapa suhu manusia bisa mati karena kepanasan atau dibekukan, dan lain-lain. Nah dari sini ketebak kan manfaat Unit 731 apa? yap ironis ya :( . Selesai perang Amerika mencoba mengambil data-data penelitian itu dari tangan Jepang dan bahkan menggunakan siasat konspirasi membantu menyembunyikan apa yg terjadi disana.

Tujuan Amerika jelas, supaya soviet gk dapet data-data itu, namun para peneliti disana udah diwanti-wanti sama Shiro Ishii supaya tutup mulut dan bahkan dibuat bersumpah akan menutup rapat rahasia unit 731 itu. Amerika gk kehabisan ide, saat diadakan pengadilan kejahatan perang, Amerika menawarkan imunitas atau pengampunan bagi yang mau membeberkan rahasia dan data dari unit 731.

Jadilah data-data penelitian itu diambil oleh petugas Amerika dan bahkan penelit-peneliti dari unit 731 ada yg dipekerjakan oleh Amerika dalam riset kedokterannya. Hadehhh -_- ironis

Gedung unit 731 sendiri masih bersisa sampai sekarang, namun karena perintah Shiro untuk menutupi apa yang Jepang lakukan disana maka banyak gedung yg dibom untuk menutupi perbuatannya, walaupun sebagian hancur, namun masih berdiri beberapa, karena konstruksi yang bagus (gini nih dilema bikinnya kebagusan, jadi susah diancurin :v).

Yah, jadi hari ini kita masih berhutang jasa bagi mereka yang disiksa dan mati di unit 731, karena berkat mereka pemahaman tubuh manusia dalam kedokteran telah maju pesat. Semoga mereka tenang di alam sana ya minna.. T_T








{ 7 comments... read them below or Comment }

LALALALALAJakarta Japan Lunatic Club - JJLC UNJ - Powered by Blogger - Admin by Nur Muhammad Septia Putra -